SHANGHAI- Yuan Shen Gymnasium, China.
Publik bulutangkis disuguhi pertandingan mendebarkan di babak final China Open Premier Superseries. Dua kubu berseteru di sektor ganda campuran antara wakil Eropa melalui pasangan ganda campuran Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen melawan kubu Asia yang diwakili pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Mengawali pertandingan nampak kedua pasangan sangat percaya diri memasuki lapangan, namun start poin bagus didapatkan oleh pasangan ganda campuran peringkat kedua dunia yang sempat unggul 7-1 atas pasangan Denmark. Ada kejadian menarik penuh rally-rally drive yang diperagakan kedua pasangan. Saat poin 10-5 untuk Indonesia, Tontowi melakukan defence drive panjang silang ke sisi kiri pasangan Denmark yang membuahkan poin interval.
Memimpin perolehan poin yang sangat jauh , pasangan Indonesia peraih medali emas kejuaraan dunia 2013 terus melancarkan serangan agresif ke pertahanan lawan. Namun, saat poin 19-7 untuk keunggulan Indonesia, Joachim/Christinna sempat menemukan momentum hingga bisa menambah poin 3 angka. Namun, perolehan pasangan Indonesia sudah menyentuh game poin untuk set pertama dan ditutup kemenangan 21-10.
Nampak tertangkap kamera, para pemain Indonesia yang menyaksikan dari bangku penonton seperti Edi Subaktiar, Gloria , Joko Supriyanto sang pelatih tunggal putra begitu antusias mendukung wakil Merah Putih yang sedang bertanding. Tidak ketinggalan, supporter Indonesia yang berada di Shen Yuan Gymnasium juga turut andil dalam pertandingan tersebut. Mereka meneriakkan " Indonesia... Indonesia...Indonesia... " sembari bertepuk tangan.
Memasuki game kedua, Liliyana sempat melakukan diskusi ringan terhadap Tontowi yang tertangkap oleh kamera. " Jika gua kagak nembus lu ancang-ancang aja untuk mundur ", kurang lebih demikian obrolan singkat yang dilakukan pasangan unggulan kedua tersebut.
Dari seberang net pasangan Indonesia, juga tidak mau kalah, ganda campuran peringkat keempat dunia melakukan sedikit diskusi untuk startegi set kedua. Dan ternyata benar, set kedua diawali start poin yang sangat bagus bagi pasanga Denmark. Memimpin 6-1, juara Malaysia Open 2013 menekan dengan senjata andalannya yaitu bermain cepat di depan net, placing-placing panjang sehingga Liliyana di barisan depan tidak sanggup untuk membendung bola-bola Joachim yang terkenal menyulitkan. Ditambah blokingan Pedersen di depan sangat banyak membantu Joachim melakukan serangan dari baseline.
Pasangan Indonesia terlihat kehilangan fokus, serba salah dan banyak melakukan kesalahan sendiri hingga tertinggal 3-11 di interval set kedua. Setelah mendapatkan arahan dari sang pelatih Nova Widianto, kembali lagi kejadian di awal game kedua terulang kembali. Momentum membangun serangan tidak bisa diciptakan oleh pemain Indonesia. Bahkan, pria berusia 35 tahun asal Denmark tersebut dengan begitu leluasa merusak pertahanan pasangan ganda campuran Indonesia sang peraih mahkota All England 2013, sehingga dengan perolehan 5 poin saja untuk Indonesia. Dan berakhir dengan permainan rubber game.
Nampak juga dari bangku penonton, Kamilla Rytter Juhl memberikan support kepada rekannya yang merupakan pasangannya di ganda putri. Situasi berbeda juga datang dari pendukung Indonesia, sama sekali tidak terdengar teriakan " Indonesia" di sepanjang gam kedua. Nampak pendukung tertunduk lesu tidak bergairah, namun pastinya menunggu pertandingan set penentuan.
Memasuki game ketiga, Owi/Butet ( sapaan Tontowi/Liliyana) bermain pada jalurnya dan start poin bagus dihasilkan oleh runner up Denmark Open ini. Kejadian yang sangat mendebarkan dan tentunya menghibur, mengundang decak kagum ketika pasangan Indonesia unggul 7-4. Tontowi melakukan serangan demi serangan sampai 4x smes ke arah lawan, namun serangan kelima Owi melakukan overhead dropshot, tiba-tiba Joachim maju ke depan net kemudian melakukan "blok" ke arah forehand pasangan Indonesia. Dan tentunya, defence tersebut tidak bisa dijangkau oleh Tontowi sampai menjatuhkan badannyaa di lapangan.
Sempat bangkit, pasangan Denmark mengejar perolehan angka pasangan Indonesia 9-10. Di sini terlihat kematangan pasangan runner up Indonesia Open 2013 tersebut, namun Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan interval set ketiga dan berpindah tempat. Setelah mendapatkan arahan dari pelatih Nova Widianto, ternyata pasangan ganda campuran Indonesia mampu fokus dan menjaga momentum poin demi poin hingga sempat leading 14-10. Saat skor 15-11, Tontowi melakukan smes bola tanggung namun lagi-lagi belum berhasil karena senar raket Tontowi putus. Begitupun saat kesempatan datang buat Liliyana di poin 19-16, bola tanggung lawan yang semestinya dikonversikan buat poin, namun senar raket Liliyana putus sama halnya dengan Tontowi.
Dan dengan percaya diri menerapkan serangan, akhirnya pasangan Indonesia berhasil mengunci kemenangan 21-17 di set ketiga ketika servis Liliyana tidak bisa dikembalikan oleh si "Lentik" Pedersen. Ekspresi pasangan Indonesia menyambut kemenangan dengan bersimpuh bagi Liliyana dan Tontowi sendiri menjatuhkan badan ke belakang dengan menekuk kedua lututnya.
0 comments:
Posting Komentar