IHSAN MAULANA MUSTOFA REMAJA
TASIK DENGAN SEGUDANG PRESTASI
DATA PRIBADI :
- Nama : Ihsan Maulana Mustofa
- Tempat/Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 18 November 1995
- Peringkat Dunia : 9 [ BWF Junior Ranking]
- Peringkat Nasional : 2 [Taruna dibawah 19 tahun]
- Kategori Pertandingan : Tunggal Putra
- Tangan (Kiri/Kanan) : Tangan Kanan
- Tinggi Badan : 170 cm
- Email : maulana.ihsan85@ymail.com
- Twitter Account : @m_ihsanm [ https://twitter.com/m_ihsanm ]
- Facebook Account : Ihsan Maulana M [ https://www.facebook.com/ihsan.m.m ]
- Bagaimana mengawali karir bulu tangkis : karena disuruh ayah, dan saya pun semakin lama semakin tertarik
- Pertandingan paling mengesankan : Pertandingan paling mengesankan di Sirnas Bali, Karena saya bisa bermain maksimal
- Lawan paling tangguh : Reksy Aureza
- Rekan berlatih favorit : Thomi Azizan Mahbub
PRESTASI :
- Semifinalis Asian Junior Championships 2013
(Beregu Campuran)
- Semi finalis World Junior championship 2013
(kategori Individu)
- Semifinalis Djarum Sirnas Jakarta 2013
(Tunggal Dewasa Putra)
- Runner Up Pertamina Open 2012 (Tunggal
Dewasa Putra)
- Juara Kejuaraan Nasional 2012 (Tunggal
Taruna Putra)
- Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bali
2012 (Tunggal Taruna Putra)
- Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) DKI
Jakarta 2012 (Tunggal Taruna Putra)
- Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jambi
2012 (Tunggal Taruna Putra)
- Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas)
Sumatera Selatan 2012 (Tunggal Taruna Putra)
- Runner Up Djarum Kejurprov Munadi Cup Fly
Power 2011 (Tunggal Taruna Putra)
- Juara Pertamina Open 2011 (Tunggal Taruna
Putra)
- Medali Emas Asean School Games 2011 (Tunggal
Putra)
BULUTANGKIS INDONESIA.-- Ihsan Maulana Mustofa, ya seorang remaja sekaligus atlet muda bulutangkis
indonesia yang sedang meniti karir dicabang olahraga tepok bulu. Nama ihsan,
mulai terdengar di kancah bulutangkis Indonesia, setelah ia berhasil menjadi semi finalis World Junior championship 2013.
Perjalanan
Ihsan untuk bisa mencapai babak semifinal WJC bukan perjalanan instan.
Untuk mencapai levelnya yang sekarang, atlet yang lahir di Tasikmalaya,
18 November 1995 ini sudah memulainya sejak satu dekade terakhir.
"Saya bermain bulutangkis sejak kelas tiga SD, sudah sekitar 10 tahun sampai sekarang," tuturnya.
Ihsan kecil diajak sang ayah, Apes Zainal Mustofa untuk bermain bulutangkis di GOR dekat kampung halamannya. Berawal dari bermain mengisi waktu luang, Ihsan kecil mulai mencintai olah raga tepok bulu ini. Tiga tahun pertama, Ihsan kecil masih dilatih oleh sang ayah akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PB Garuda Mas Tasikmalaya.
Namun ia hanya bertahan satu tahun disana, sebelum akhirnya ia harus hijrah ke Jakarta karena sang ayah yang berpindah karena pekerjaan. Ia pun bergabung dengan PB Dian Jaya dimana ia dilatih oleh Ardiansyah Putra yang pernah menjadi juara Kejuaraan Asia Junior 2001. Ia pun kemudian mengikuti sang pelatih untuk bergabung dengan PB Ganesha sampai akhirnya tahun 2010 ia diajak untuk bergabung dengan PB Djarum melalui audisi khusus.
"Saat bergabung dengan Ganesha saya sudah tinggal di asrama, jadi saat tinggal di Kudus saya sudah mulai terbiasa jauh dari orang tua," ceritanya.
Setelah bergabung bersama dengan PB Djarum, Ihsan pun mendapat banyak kesempatan untuk mengasah kemampuannya di dunia bulutangkis. Sampai akhirnya ia menyabet empat gelar juara Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) 2012, Ihsan akhirnya mencapai puncak prestasi di nomor taruna saat ia berhasil menjadi juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Solo akhir tahun 2012.
"Saya bermain bulutangkis sejak kelas tiga SD, sudah sekitar 10 tahun sampai sekarang," tuturnya.
Ihsan kecil diajak sang ayah, Apes Zainal Mustofa untuk bermain bulutangkis di GOR dekat kampung halamannya. Berawal dari bermain mengisi waktu luang, Ihsan kecil mulai mencintai olah raga tepok bulu ini. Tiga tahun pertama, Ihsan kecil masih dilatih oleh sang ayah akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PB Garuda Mas Tasikmalaya.
Namun ia hanya bertahan satu tahun disana, sebelum akhirnya ia harus hijrah ke Jakarta karena sang ayah yang berpindah karena pekerjaan. Ia pun bergabung dengan PB Dian Jaya dimana ia dilatih oleh Ardiansyah Putra yang pernah menjadi juara Kejuaraan Asia Junior 2001. Ia pun kemudian mengikuti sang pelatih untuk bergabung dengan PB Ganesha sampai akhirnya tahun 2010 ia diajak untuk bergabung dengan PB Djarum melalui audisi khusus.
"Saat bergabung dengan Ganesha saya sudah tinggal di asrama, jadi saat tinggal di Kudus saya sudah mulai terbiasa jauh dari orang tua," ceritanya.
Setelah bergabung bersama dengan PB Djarum, Ihsan pun mendapat banyak kesempatan untuk mengasah kemampuannya di dunia bulutangkis. Sampai akhirnya ia menyabet empat gelar juara Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) 2012, Ihsan akhirnya mencapai puncak prestasi di nomor taruna saat ia berhasil menjadi juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Solo akhir tahun 2012.
Prestasi
gemilang, Ihsan pun berhasil masuk ke jajaran muda Pelatnas. Sejak awal tahun
2013, Ihsan bergabung bersama Pelatnas dan disponsori oleh Victor. Perempat
finalis Vietnam Challenge 2013 ini berhasil masuk kedalam jajaran tim Indonesia
untuk Kejuaraan Asia Junior 2013 di Sabah, Malaysia. Saat itu, ia berhasil
menembus babak perempat final setelah kalah dari Thammasin Sitthikom.
Namun, di ajang WJC ini Ihsan berhasil sampai ke babak semifinal dan menyumbang satu buah medali perunggu setelah ia kalah tipis dari sang juara, Kwang Hee Heo dengan 18-21, 21-13 dan 16-21.
"Pelajaran yang bisa saya ambil dari pertandingan di WJC adalah saya harus lebih sabar, apalagi saat pertandingan, harus lebih fokus. Bagaimana saya harus menghadapi situasi di lapangan, dan bangkit saat tertinggal ini menjadi hal yang paling sulit yang menjadi pelajaran buat saya," ujar anak pertama dari AZ Mustofa dan Agustina ini.
Ihsan memang sempat tertinggal jauh di game ketiga, ia tertinggal 0-5, dan 5-11 di interval. Sempat mengejar ketinggalan dan mendekati perolehan lawan dengan kedudukan 15-17, tapi sayang beberapa kesalahan sendiri yang dibuat karena terburu-buru mengantisipasi bola membuatnya harus kehilangan tiket ke babak final.
"Yang jelas selama di WJC kali ini, saya yang biasanya kurang mempunyai daya juang saat tertinggal, masih bisa bangkit dan berusaha mengejar, meskipun memang akhirnya saya harus kalah. Ini sebuah pelajaran berharga," tuturnya.
Usai WJC, Ihsan harus sudah kembali fokus ke turnamen berikutnya. Dimana akhir bulan ini, Bali akan menjadi saksi perseturuan elit bulutangkis nasional di ajang Kejuaraan Nasional 2013.
"Ini tahun pertama saya bertanding kelas dewasa di Kejurnas, target saya bisa tampil baik dan benar. Karena nanti saya akan berhadapan dengan senior, semoga saya bisa membuat kejutan dan berani mengadu permainan," lanjutnya.
WJC ini menjadi sebuah batu loncatan bagi Ihsan, ia mengaku satu turnamen yang paling ia menangkan adalah kejuaraan dunia.
Namun, di ajang WJC ini Ihsan berhasil sampai ke babak semifinal dan menyumbang satu buah medali perunggu setelah ia kalah tipis dari sang juara, Kwang Hee Heo dengan 18-21, 21-13 dan 16-21.
"Pelajaran yang bisa saya ambil dari pertandingan di WJC adalah saya harus lebih sabar, apalagi saat pertandingan, harus lebih fokus. Bagaimana saya harus menghadapi situasi di lapangan, dan bangkit saat tertinggal ini menjadi hal yang paling sulit yang menjadi pelajaran buat saya," ujar anak pertama dari AZ Mustofa dan Agustina ini.
Ihsan memang sempat tertinggal jauh di game ketiga, ia tertinggal 0-5, dan 5-11 di interval. Sempat mengejar ketinggalan dan mendekati perolehan lawan dengan kedudukan 15-17, tapi sayang beberapa kesalahan sendiri yang dibuat karena terburu-buru mengantisipasi bola membuatnya harus kehilangan tiket ke babak final.
"Yang jelas selama di WJC kali ini, saya yang biasanya kurang mempunyai daya juang saat tertinggal, masih bisa bangkit dan berusaha mengejar, meskipun memang akhirnya saya harus kalah. Ini sebuah pelajaran berharga," tuturnya.
Usai WJC, Ihsan harus sudah kembali fokus ke turnamen berikutnya. Dimana akhir bulan ini, Bali akan menjadi saksi perseturuan elit bulutangkis nasional di ajang Kejuaraan Nasional 2013.
"Ini tahun pertama saya bertanding kelas dewasa di Kejurnas, target saya bisa tampil baik dan benar. Karena nanti saya akan berhadapan dengan senior, semoga saya bisa membuat kejutan dan berani mengadu permainan," lanjutnya.
WJC ini menjadi sebuah batu loncatan bagi Ihsan, ia mengaku satu turnamen yang paling ia menangkan adalah kejuaraan dunia.
"Junior saja sudah seperti
ini, apalagi kalau bisa menang di Kejuaraan Dunia, semoga dalam empat tahun
nanti saya bisa mengumandangkan Indonesia Raya di ajang Kejuaraan Dunia, kalau
bisa lebih cepat ya lebih baik, amin," pungkasnya. (IR)
Ihsan Maulana Mustofa, pria
kelahiran Tasikmalaya, 18 November 1995 ini, merupakan salah satu dari atlet
muda Indonesia yang sedang di gandrungi para remaja wanita indonesia, bagaimana
tidak, ihsan merupakan atlet muda yang tak hanya berwajah rupawan tetapi juga
memiliki prestasi yang patut diacungi jempol.
Terakhir, Ihsan mengikuti ajang Austrian
International Challange 2014 , Merangkak dari babak kualifikasi, Ihsan berhasil
terus melangkah mulus ke babak kedua. Setelah berhasil membukukan tiga
kemenangan di babak kualifikasi, Ihsan berhak untuk bisa bersaing di babak
utama. Di babak pertama yang digelar .Ihsan berhadapan dengan atlet kualifikasi
lainnya Marius Myhre dari Norwegia. Ia pun berhasil menang dengan dua game
langsung 21-14 dan 21-19.
"Setiap atlet saat ikut kejuaraan
tertentu pasti ingin juara, tapi saya tidak mau menjadikan hal ini sebagai
beban. Pelatih tidak memberikan target, tapi saya memiliki target
sendiri," ujar Ihsan [kutip pbdjarum.com]
Ihsan mengakui selama pertandingan dirinya tidak memikirkan siapa yang akan menjadi lawan selanjutnya. Ia hanya ingin fokus di tiap pertandingan yang ia akan lakoni. Di babak 16 besar hari ini, Ihsan sebelumnya memperkirakan untuk berjumpa dengan Zulfadli Zulkifli, namun andalan negeri Jiran itu harus kandas di babak pertama. Ia menyerah 21-16, 19-21 dan 17-21 dari pemain Denmark, Rasmus Fladberg.
"Siapapun
lawannya, yang penting saya harus terus fokus dan mengeluarkan kemampuan saya
sebaik mungkin,"
pungkasnya.
Sayang dibabak utama ihsan harus kandas dari tunggal
putra denmark Rasmus Fladberg, 22-20 21-14.
Mungkin itulah profil singkat Ihsan Maulana mustofa,
semoga kedepannya ihsan bisa membuktikan prestasinya yang lebih tinggi lagi. Jadilah
the next Taufik Hidayat, Buatlah Indonesia bangga padamu, atlet-atlet muda
Indonesia. Salam Olahraga.
Create by : Bulutangkis Indonesia
Follow : @Bultangkis_INA
keren min,, semoga ihsan menjadi juara dunia dan menjadi next taufik hidayat :)
BalasHapusTerima kasih, Iya semoga Ihsan dkk bisa menjadi juara dunia semua :)
HapusMaju terus ihsan mantap....next world champion
BalasHapusBravo Ihsan...kemaren keren beud waktu di final beregu putra sea games 2015, semoga jadi the next Taufik Hidayat, amien !
BalasHapusSemoga bisa sperti taufik hidayat mantan juara dunia
BalasHapusSemoga bisa sperti taufik hidayat mantan juara dunia
BalasHapussemoga kak ihsan semakin bagus mainnya.. dan jadi penerus kak taufik hidayat
BalasHapussemoga kak ihsan semakin bagus mainnya.. dan jadi penerus kak taufik hidayat
BalasHapus