BULUTANGKIS - Ditengah-tengah hiruk pikuk dan hebohnya gelaran turnamen All England
tahun 2014, satu kabar getir dan sedih menjulang ke tengah lapangan
bulutangkis. Pemain Bulutangkis tunggal putri Jerman (atau mungkin bisa
disebut tanpa negara) yakni Juliane Schenk akhirnya mengumumkan
pengunduran dirinya hari ini. Konfirmasi dan informasi ini disampaikan
oleh Badminton Europe yang memang mengurusi urusan tepok bulu di daratan
benua Biru eropa “Germany’s Juliane Schenk retires from badminton. Happy retirement, Juliane!”.
Pengumuman Juliane Schenk mungkin memang agak sepi di telinga
pendengar Bulutangkis semua. Memang saat memutuskan menggantung raket,
Juliane tidak lagi berstatus pemain DBV (PBSI-nya Jerman). Ia bahkan
keluar dari pelatnas Bulutangkis Jerman setahun yang lalu karena
terjadinya sebuah kasus yang mungkin sangat jarang terjadi di negara
lain (atau sering terjadi malah terutama di Indonesia).
Juliane Schenk tiba-tiba menghilang tahun lalu dari tim Piala
Sudirman Jerman. Padahal secara peringkat dan prestasi ia adalah yang
terbaik di Eropa bahkan di dunia. Jerman malah datang dengan hanya
membawa Olga Konon dan Karin Schanase. Pebulutangkis tunggal putri no.1
eropa ini sempat mengecap masa-masa manis dengan pernah meraih peringkat
tertinggi di dunia di posisi 2 dunia. Tahun 2011 namanay mulai
diperhitungkan saat mampu masuk semi final ajang World Championship 2011
di London, Tahun 2012 ia berhasil meraih di Super Series pertamanya
yakni Li ning Singapore Open Super Series 2012. Di tahun 2013, Juliane
bahkan sempat masuk di dua babak final yakni Djarum Indonesia Open Super
Series Premiere 2013 dan Yonex Sunrise India Open Super Series 2012.
Usut punya usut pengunduran diri Juliane Schenk dikarenakan
kekecewaanya terhadap federasi Bulutangkis Jerman. Pengunduran dirinya
sebagai pemain Bulutangkis nasional yang ia rencanakan akhir tahun 2013
langsung disetujui beberapa hari setelah ia menyerahkan surat. Merasa
tak dihargai membuat Juliane sangat berang. Ia bahkan tak mau lagi
tampil membela tim nasional Jerman, tak pernah lagi menggunak emblem
Jerman ketika tampil dan tak mau tampil di Kejuaraan yang membuatnya
harus membela negara panser tersebut.
Tanda-tanda pensiun pun memang sudah disinyalkan beberapa bulan yang
lalu termasuk di turnamen All England 2014 yang baru mulai minggu ini.
Qualified untuk tampil di All England 2014, Juliane Schenk bahkan tak
muncul.
Apapun itu, inilah keputusan terbaik perempuan kelahiran 26 November
1982. Ini merupakan sebuah karir yang sangat cemerlang bagi pemain
Eropa yang memulai kiprah di tahun 2001 sebagai pemain Junior. 13 tahun
karirnya kini telah berakhir hari ini. Besar harapan kita masih bisa
melihat aksi sang Aunty ini dilapangan Bulutangkis.
Pencinta Bulutangkis tentu akan sangat rindu dengan jalan ala tentara
perempuan yang juga pernah mencoba bermain di ganda putri. Kini tentu
akan sangat rindu dengan jumping smash dan gaya khas teriakan ketika
shuttlecock masuk.
Source: alwaysbadminton.com
0 comments:
Posting Komentar